Menentukan media tanam adalah hal yang penting apabila kita ingin menanam suatu tanaman. Setiap jenis tanaman memerlukan media tanam yang tepat dan harus memenuhi standar sesuai dengan habitat aslinya. Hal tersebut dikarenakan media tanam berfungsi untuk menjaga kelembapan daerah sekitar akar, menyediakan kandungan udara yang cukup, dan menahan ketersediaan unsur hara. Penggunaan media tanam di satu daerah dengan lainnya pun juga tidak selalu sama.
Salah satu bentuk inovasi media tanam yang dapat diaplikasikan adalah Nutrition Tank System (NTS). NTS merupakan salah satu rekayasa media tanam yang terbuat dari campuran bahan yang mudah ditemui di sekitar kita seperti jerami, kotoran hewan (kohe), batang pisang (gedebog), serabut kelapa, dan pupuk organik cair (POC). Inovasi media tanam NTS ini yang kemudian mulai dicoba oleh para mahasiswa KKN PPM UGM Sub Unit Sidorejo.
Melimpahnya bahan-bahan dalam pembuatan NTS di kawasan Sidorejo menjadi latar belakang munculnya ide tersebut. Di kawasan Sidorejo sendiri limbah pertanian seperti jerami, kohe, batang pisang, dan serabut kelapa belum diolah menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual. Hal tersebut tentu saja dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila diolah dengan baik.
Cara pembuatan NTS tidaklah sulit, konsepnya hanyalah mencampurkan semua bahan tersebut pada lahan yang akan ditanami. Langkah pertama adalah membersihkan lahan dan menggalinya dengan kedalaman ± 10 cm. Setelah itu, bahan-bahan yang sudah disiapkan, dimasukkan pada lahan yang telah dibuat cekungan sebelumnya. Urutan peletakan bahan adalah serabut kelapa, gedebog pisang yang telah dipotong-potong, lalu jerami. Kotoran sapi diletakkan di atas lapisan serabut kelapa dan gedebog pisang. Sementara itu, pupuk POC diletakan pada dasar lahan, diantara kedua lapisan bahan yang berbeda, dan di atas permukaan. Selanjutnya, media tanam NTS sudah dapat digunakan untuk menanam tanaman favorit anda.
Inovasi media tanam ini sangat cocok untuk diaplikasikan para petani karena bahan-bahan yang digunakan memiliki kandungan yang beragam dan bermanfaat bagi kesuburan tanaman, Kohe sapi mengandung berbagai nutrisi penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta mikronutrien lainnya. Nutrisi ini penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ketika kohe sapi diterapkan ke tanah, nutrisi tersebut akan tersedia secara perlahan untuk tanaman, membantu meningkatkan kesuburan tanah, dan meningkatkan hasil panen. Gedebog pisang mengandung bahan organik yang tinggi, seperti serat dan senyawa organik lainnya. Ketika digunakan sebagai pupuk organik, gedebog pisang dapat meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan struktur tanah, meningkatkan retensi air, dan meningkatkan kapasitas penyimpanan nutrisi tanah. Jerami mengandung sejumlah nutrisi mikro seperti kalium, fosfor, magnesium, dan kalsium. Meskipun dalam jumlah yang relatif rendah, jerami masih dapat memberikan kontribusi nutrisi ini ke dalam tanah ketika digunakan sebagai pupuk organik. Serabut kelapa memiliki kemampuan yang baik untuk menahan air. Ketika digunakan sebagai amandemen tanah, serabut kelapa membantu meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan dan menyerap air, sehingga mengurangi kehilangan air akibat aliran permukaan dan memperpanjang waktu yang diperlukan untuk irigasi atau penyiraman.