SIDOREJO — Pada Kamis, 13 November 2025 Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM menghadirkan sebuah program kreatif bertajuk “Pawon Kreasi Diran”, sebuah kegiatan live cooking berbasis bahan pangan lokal seperti ubi dan singkong, yang diselenggarakan untuk membuka ruang belajar kuliner yang dekat, sederhana, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Pedukuhan Diran. Kegiatan ini bertujuan menghidupkan kembali dapur sebagai ruang budaya dan pemberdayaan, tempat pengetahuan diwariskan, kreativitas tumbuh, serta ketahanan keluarga dibentuk.
Program ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa dapur bukan semata ruang memasak, tetapi juga bagian penting dari identitas dan praktik kebudayaan masyarakat. Melalui demonstrasi memasak secara langsung, KKN PPM UGM mengajak ibu-ibu untuk kembali mengenali kekayaan bahan pangan lokal yang selama ini tersedia di lingkungan mereka sendiri. Dengan menghadirkan menu-menu seperti Entho Cotot dan Chicken Steak Cassava, kegiatan ini mengangkat nilai bahwa bahan sederhana dari desa dapat diolah menjadi hidangan kreatif, modern, dan bernilai tinggi.
Selain sebagai ruang berbagi ilmu kuliner, kegiatan Pawon Kreasi Diran juga dirancang sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pemberdayaan perempuan. Tim KKN menegaskan bahwa dari tangan seorang ibu tumbuh kecakapan, ketahanan pangan, dan rasa yang menghidupkan keluarga. Karena itu, kegiatan ini ingin meningkatkan kepercayaan diri ibu-ibu untuk lebih mengeksplorasi kemampuan mereka dalam mengolah bahan pangan lokal serta memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Suasana acara berlangsung sangat hangat dan interaktif. Ibu-ibu peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan demonstrasi memasak. Mereka aktif bertanya, berbagi pengalaman kuliner, hingga memberi komentar tentang proses dan hasil masakan. Banyak peserta mengaku baru pertama kali mencoba resep yang diajarkan. Kehadiran chef profesional semakin menambah semangat mereka dalam belajar teknik-teknik memasak baru, mulai dari pengolahan singkong, pengolahan bahan, hingga cara penyajian makanan yang menarik dan kreatif.
Koordinator kegiatan, Jennifer Renata menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ruang belajar yang menyenangkan sekaligus memberdayakan. Ia mengatakan, “Kami ingin menghadirkan dapur sebagai ruang tumbuh—tempat ibu-ibu tidak hanya belajar memasak, tetapi juga membangun rasa percaya diri, kreativitas, dan kebersamaan. Lewat menu-menu berbahan lokal, kami berharap masyarakat semakin bangga pada kekayaan pangan desa mereka.” ujarnya.
Kesan dan pesan dari para peserta pun sangat positif. Mereka menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan, bermanfaat, dan mampu membuka wawasan baru tentang potensi bahan pangan lokal. Tidak sedikit peserta yang berharap Pawon Kreasi Diran dapat dilaksanakan kembali di masa mendatang.
Melalui program ini, KKN PPM UGM berharap dapat membuka pijakan awal bagi hadirnya ruang-ruang belajar kuliner lainnya. Pawon Kreasi Diran tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis, tetapi juga merawat rasa, daya, dan kebersamaan—semangat yang tumbuh dari dapur, tempat berbagai cerita kehidupan selalu dimulai.