.png)
Padukuhan Kwarakan, Sidorejo — Suasana Kamis pagi (3/7) di halaman rumah Kepala Padukuhan Kwarakan, Bekti Sutrisno, terasa lebih semarak dibanding hari-hari biasanya. Pagi itu, puluhan warga lanjut usia (lansia) berkumpul untuk mengikuti senam rutin yang diselenggarakan setiap Kamis pagi. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendorong gaya hidup sehat dan aktif bagi para lansia di lingkungan Padukuhan Kwarakan.
Berbeda dari pekan-pekan sebelumnya, senam pagi kali ini bertepatan dengan agenda bulanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kwarakan yang mencakup pemeriksaan kesehatan, pengajian, serta pemberian makanan tambahan (PMT). Program ini merupakan kolaborasi antara kader Posyandu Lansia Kwarakan dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada, Unit “Lendah Melangkah”.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pemeriksaan tekanan darah dan berat badan para lansia. Setelah itu, peserta mengikuti senam aerobik yang dipandu oleh instruktur senam dengan iringan musik energik. Gerakan yang sederhana dan ramah lansia membuat suasana semakin semarak. Antusiasme tinggi terpancar dari wajah para peserta yang mengikuti gerakan dengan penuh semangat.
Setelah senam, kegiatan berlanjut dengan sesi pengajian selama 30 menit yang diawali sambutan oleh Kepala Padukuhan Bekti Sutrisno dan Ketua Lansia Padukuhan Kwarakan. Mahasiswa KKN UGM yang turut hadir disambut dengan ramah oleh para lansia dan mendapatkan dukungan atas inisiatif pengabdian yang mereka jalankan. Sesi pengajian dipimpin oleh Kaum Rois dan diisi dengan pesan-pesan keagamaan yang menyejukkan hati.
Usai pengajian, kader Posyandu bersama mahasiswa KKN membagikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa nasi, lauk pauk, sayur, dan buah segar sebagai asupan bergizi untuk mendukung kesehatan para lansia. Sembari menikmati hidangan, para lansia dipanggil satu per satu untuk menjalani pemeriksaan gula darah oleh mahasiswa KKN UGM dari Klaster Medika.
Pemeriksaan gula darah ini menjadi bentuk konkret upaya deteksi dini diabetes melitus, penyakit metabolik kronis yang rentan menyerang kelompok usia lanjut. Deteksi dini menjadi langkah penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti gangguan penglihatan, fungsi ginjal, hingga risiko kardiovaskular. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN tidak hanya melakukan pemeriksaan, tetapi juga memberikan edukasi sederhana kepada para lansia mengenai pentingnya menjaga kadar gula darah tetap stabil melalui pola makan sehat, aktivitas fisik ringan, dan kontrol rutin.
Sebanyak 41 lansia mengikuti pemeriksaan ini dengan penuh antusias. Tidak sedikit yang menunjukkan rasa ingin tahu mengenai kondisi kesehatannya dan aktif berdiskusi dengan mahasiswa mengenai hasil pengecekan. Mahasiswa pun memberikan penjelasan secara sabar dan komunikatif, termasuk saran praktis untuk perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan sesuai dengan kondisi lansia.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, khususnya dari kader Posyandu yang merasa terbantu oleh keterlibatan mahasiswa. “Terima kasih, Mbak-Mas, sudah membantu kelancaran kegiatan hari ini,” ujar salah satu kader Posyandu dengan senyum hangat.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan lansia di Padukuhan Kwarakan menjadi cerminan sinergi yang positif antara masyarakat, kader kesehatan, dan mahasiswa sebagai agen perubahan. Lebih dari sekadar kegiatan medis, program ini menjadi ruang interaksi hangat lintas generasi yang mempererat silaturahmi dan memperkuat semangat gotong royong. Diharapkan, kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut untuk menciptakan lingkungan yang peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan kelompok lansia secara berkelanjutan.