
Sidorejo, 19 Juli 2025 – Bertempat di Balai Pertemuan Warga Dusun Jurug, Desa Sidorejo, kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM UGM Unit Lendah Melangkah 2025 menggelar sosialisasi dan pelatihan untuk mendukung produktivitas peternakan rakyat. Kegiatan ini berfokus pada pengenalan metode pakan Total Mixed Ration (TMR) dan silase, serta pemanfaatan teknologi tepat guna melalui alat cacah rumput sederhana.
Acara yang dihadiri oleh para peternak dari dusun Jurug dan Kwarakan ini menjadi ajang berbagi ilmu antara mahasiswa dan masyarakat. "Kita di sini bukan untuk menggurui, tapi ingin belajar bareng. Ilmu kami mungkin belum banyak, tapi semoga bisa saling melengkapi dengan pengalaman Bapak/Ibu semua,” ujar Dinda Rahmasari, salah satu mahasiswa, saat membuka sesi sosialisasi.
Dalam kegiatan ini, peternak dikenalkan dengan tiga metode pemberian pakan utama, yaitu pakan segar, TMR, dan silase. Masing-masing metode dijelaskan secara sederhana namun aplikatif, lengkap dengan kelebihan, kekurangan, serta cara penerapannya dalam kondisi peternakan skala rakyat.
Metode TMR, yang menggabungkan hijauan, konsentrat, dan bahan tambahan ke dalam satu racikan seimbang, menjadi sorotan utama. Metode ini diyakini mampu meningkatkan efisiensi nutrisi serta mengurangi kebiasaan ternak memilih-milih pakan, sehingga pertumbuhan sapi bisa lebih optimal.
Tidak hanya teori, para mahasiswa juga mendemonstrasikan secara langsung cara kerja chopper rumput sederhana. Para peternak pun antusias untuk mencoba alat pencacah pakan tersebut. Muhammad Naufal Abiyyu menjelaskan bahwa alat cacah rumput sederhana tersebut memiliki kapasitas 25 liter, dilengkapi dengan dinamo XTD 150 watt sebagai sumber tenaga penggerak utama, pisau dan as 12mm. Rumput yang telah dicacah kemudian digunakan sebagai bahan praktik pembuatan pakan dengan metode TMR. Selain itu, para peternak juga diberi kesempatan untuk mengamati contoh silase yang telah dibuat sebelumnya, sembari dijelaskan ciri-ciri silase yang berkualitas baik untuk pakan ternak.
Sebagai wujud dukungan nyata, para mahasiswa secara resmi menyerahkan satu unit mesin chopper kepada perwakilan warga. Penyerahan ini diharapkan dapat membantu peternak Dusun Jurug dalam mengimplementasikan metode pakan yang telah diajarkan secara berkelanjutan.
“Kami biasanya cuma ngarit dan langsung kasih, belum pernah tahu soal campuran lengkap dan pakan fermentasi seperti ini. Jadi senang ada anak-anak muda yang mau turun langsung ngajari kayak gini,” ujar salah satu peternak yang hadir. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan mesin chopper yang dinilai sangat bermanfaat untuk efisiensi kerja.
Kegiatan yang berlangsung dalam suasana akrab ini menunjukkan antusiasme tinggi dari para peternak yang aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan muncul kesadaran baru di kalangan peternak mengenai pentingnya efisiensi pakan, pengelolaan sumber daya lokal, serta pemanfaatan alat sederhana untuk menunjang produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan.